Gameglimmer
  • AI
  • Produktivitas
  • Website
  • Hosting
  • Laravel
  • Database
No Result
View All Result
Gameglimmer
  • AI
  • Produktivitas
  • Website
  • Hosting
  • Laravel
  • Database
No Result
View All Result
Gameglimmer
No Result
View All Result
Home AI

Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia: Membangun Aplikasi Web Modern

venus by venus
June 8, 2025
in AI, Database, Laravel, Produktivitas, Tutorial
0
Share on FacebookShare on Twitter
# Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia: Membangun Aplikasi Web Modern

Selamat datang para calon pengembang web! Anda ingin terjun ke dunia pembuatan aplikasi web modern? Laravel adalah framework PHP yang sangat populer dan *powerful*, dan artikel ini adalah **tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia** yang akan membimbing Anda langkah demi langkah. Kita akan belajar bersama cara membangun aplikasi web modern dengan Laravel, mulai dari instalasi hingga deployment sederhana. Siap? Ayo kita mulai!

## Daftar Isi

1.  [Apa itu Laravel dan Mengapa Memilihnya?](#apa-itu-laravel-dan-mengapa-memilihnya)
2.  [Persiapan Lingkungan Pengembangan Laravel: Instalasi XAMPP dan Composer](#persiapan-lingkungan-pengembangan-laravel-instalasi-xampp-dan-composer)
3.  [Instalasi Laravel: Langkah Demi Langkah Membuat Proyek Baru](#instalasi-laravel-langkah-demi-langkah-membuat-proyek-baru)
4.  [Struktur Direktori Laravel: Memahami Organisasi File](#struktur-direktori-laravel-memahami-organisasi-file)
5.  [Routing di Laravel: Mengatur Alur Halaman Web](#routing-di-laravel-mengatur-alur-halaman-web)
6.  [Controller di Laravel: Logika Aplikasi dan Interaksi dengan Model](#controller-di-laravel-logika-aplikasi-dan-interaksi-dengan-model)
7.  [Blade Templating Engine: Membuat Tampilan Dinamis dan Interaktif](#blade-templating-engine-membuat-tampilan-dinamis-dan-interaktif)
8.  [Eloquent ORM: Berinteraksi dengan Database Secara Efisien](#eloquent-orm-berinteraksi-dengan-database-secara-efisien)
9.  [Migration dan Seeder: Mengelola Struktur dan Data Awal Database](#migration-dan-seeder-mengelola-struktur-dan-data-awal-database)
10. [Form Handling dan Validasi Data di Laravel](#form-handling-dan-validasi-data-di-laravel)
11. [Authentication dan Authorization: Mengamankan Aplikasi Anda](#authentication-dan-authorization-mengamankan-aplikasi-anda)
12. [Deployment Laravel: Mengunggah Aplikasi ke Server](#deployment-laravel-mengunggah-aplikasi-ke-server)

## 1. Apa itu Laravel dan Mengapa Memilihnya?

Laravel adalah *framework* PHP yang *open-source*, elegan, dan didesain untuk mempermudah dan mempercepat pengembangan aplikasi web.  Jika Anda pernah mencoba membuat aplikasi web dengan PHP *vanilla*, Anda pasti tahu betapa rumitnya menangani struktur kode, keamanan, dan berbagai tugas lainnya.  Nah, Laravel hadir sebagai solusi untuk masalah tersebut.

**Mengapa memilih Laravel?**

*   **Elegant Syntax:** Laravel dikenal dengan sintaksnya yang bersih, mudah dibaca, dan ekspresif.  Ini membuat kode Anda lebih mudah dipahami dan dikelola.
*   **MVC Architecture:** Laravel menggunakan arsitektur MVC (Model-View-Controller) yang memisahkan logika aplikasi, tampilan, dan data.  Ini membuat kode Anda lebih terstruktur dan terorganisir.
*   **Built-in Features:** Laravel menyediakan banyak fitur *built-in* yang siap pakai, seperti sistem *routing*, *templating engine* (Blade), ORM (Eloquent), otentikasi, dan masih banyak lagi.  Ini menghemat banyak waktu dan tenaga Anda.
*   **Security:** Laravel memiliki fitur keamanan yang kuat untuk melindungi aplikasi Anda dari berbagai ancaman, seperti *cross-site scripting* (XSS), *SQL injection*, dan *cross-site request forgery* (CSRF).
*   **Large Community:** Laravel memiliki komunitas yang besar dan aktif.  Anda dapat dengan mudah menemukan bantuan, tutorial, dan paket pihak ketiga untuk menyelesaikan berbagai masalah dan mempercepat pengembangan Anda.
*   **Artisan Console:** Laravel menyediakan *command-line interface* (CLI) yang disebut Artisan.  Artisan memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai tugas dengan mudah, seperti membuat *controller*, *model*, *migration*, dan menjalankan perintah lainnya.

Singkatnya, Laravel memberikan fondasi yang kokoh untuk membangun aplikasi web modern dengan lebih cepat, efisien, dan aman.  Dengan **tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia** ini, Anda akan merasakan sendiri keunggulan framework ini.

## 2. Persiapan Lingkungan Pengembangan Laravel: Instalasi XAMPP dan Composer

Sebelum memulai **tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia**, kita perlu mempersiapkan lingkungan pengembangan (development environment) terlebih dahulu. Kita memerlukan:

*   **Web Server:** Untuk menjalankan aplikasi PHP. Kita akan menggunakan XAMPP.
*   **PHP:** Bahasa pemrograman yang digunakan Laravel. XAMPP sudah termasuk PHP.
*   **Database:** Untuk menyimpan data aplikasi (opsional, tetapi umumnya diperlukan). XAMPP juga sudah termasuk MySQL atau MariaDB.
*   **Composer:** Dependency manager untuk PHP. Digunakan untuk menginstal Laravel dan *package* lainnya.

**Langkah 1: Instalasi XAMPP**

XAMPP adalah paket *software* yang berisi Apache (web server), MySQL/MariaDB (database), PHP, dan Perl.

1.  Unduh XAMPP dari [https://www.apachefriends.org/download.html](https://www.apachefriends.org/download.html) sesuai dengan sistem operasi Anda (Windows, macOS, atau Linux).
2.  Jalankan *installer* dan ikuti petunjuknya. Pastikan Anda memilih PHP dan MySQL/MariaDB saat proses instalasi.
3.  Setelah instalasi selesai, buka XAMPP Control Panel dan jalankan Apache dan MySQL/MariaDB.

**Langkah 2: Instalasi Composer**

Composer adalah *dependency manager* untuk PHP. Kita akan menggunakan Composer untuk menginstal Laravel dan *package* lainnya.

1.  Unduh Composer dari [https://getcomposer.org/download/](https://getcomposer.org/download/). Pilih installer yang sesuai dengan sistem operasi Anda.
2.  Jalankan *installer* dan ikuti petunjuknya. Pastikan Anda mengarahkannya ke direktori PHP di dalam XAMPP. Contoh: `C:xamppphpphp.exe` (untuk Windows).
3.  Setelah instalasi selesai, buka *command prompt* atau terminal dan ketik `composer`. Jika Composer berhasil terinstal, Anda akan melihat daftar perintah Composer.

Dengan XAMPP dan Composer terinstal, lingkungan pengembangan Anda sudah siap untuk **tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia** ini!

## 3. Instalasi Laravel: Langkah Demi Langkah Membuat Proyek Baru

Sekarang kita akan menginstal Laravel dan membuat proyek baru. Ini adalah langkah penting dalam **tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia**.

**Langkah 1: Buka Command Prompt atau Terminal**

Buka *command prompt* (Windows) atau terminal (macOS/Linux).

**Langkah 2: Navigasi ke Direktori Web Server**

Navigasi ke direktori tempat Anda ingin menyimpan proyek Laravel Anda. Biasanya, ini adalah direktori `htdocs` di dalam direktori XAMPP.

```bash
cd C:xampphtdocs  # Contoh untuk Windows
cd /Applications/XAMPP/htdocs # Contoh untuk macOS
cd /opt/lampp/htdocs # Contoh untuk Linux

Langkah 3: Buat Proyek Laravel Baru dengan Composer

Gunakan perintah composer create-project untuk membuat proyek Laravel baru. Ganti nama-proyek dengan nama proyek yang Anda inginkan.

composer create-project laravel/laravel nama-proyek

Perintah ini akan mengunduh Laravel dan dependency lainnya ke direktori nama-proyek. Proses ini mungkin memakan waktu beberapa menit, tergantung pada kecepatan internet Anda.

Langkah 4: Jalankan Server Pengembangan Laravel

Related Post

Cara Menggunakan AI untuk Membuat Konten Artikel Bahasa Indonesia: Hemat Waktu & Ide

July 5, 2025

Dokumentasi Laravel Bahasa Indonesia Terbaru: Referensi Lengkap untuk Developer

July 4, 2025

Cara Menggunakan Eloquent ORM di Laravel: Database Jadi Lebih Mudah Dikelola

July 4, 2025

Template Admin Dashboard Gratis untuk Laravel: Hemat Waktu dan Biaya!

July 4, 2025

Setelah proyek Laravel berhasil dibuat, navigasi ke direktori proyek:

cd nama-proyek

Kemudian, jalankan server pengembangan Laravel menggunakan perintah:

php artisan serve

Perintah ini akan menjalankan server pengembangan pada alamat http://127.0.0.1:8000. Buka alamat ini di browser Anda. Jika Anda melihat halaman default Laravel, berarti instalasi berhasil!

Selamat! Anda telah berhasil menginstal Laravel dan membuat proyek baru. Mari kita lanjutkan tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia ini dengan memahami struktur direktori Laravel.

4. Struktur Direktori Laravel: Memahami Organisasi File

Salah satu hal penting dalam tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia adalah memahami struktur direktori proyek Laravel. Struktur ini membantu Anda menavigasi dan mengorganisasi kode Anda dengan lebih baik. Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa direktori penting:

  • app/: Direktori ini berisi kode inti aplikasi Anda, seperti model, controller, middleware, dan providers.
  • bootstrap/: Direktori ini berisi file yang digunakan untuk melakukan bootstrapping aplikasi. Anda jarang perlu mengubah file di direktori ini.
  • config/: Direktori ini berisi file konfigurasi untuk berbagai aspek aplikasi Anda, seperti database, email, dan sesi.
  • database/: Direktori ini berisi migration, seeder, dan factories untuk database Anda.
  • public/: Direktori ini berisi file publik, seperti image, stylesheet, dan javascript. Ini adalah direktori yang diakses oleh browser.
  • resources/: Direktori ini berisi view (template Blade), asset (CSS dan JavaScript yang belum dikompilasi), dan language files.
  • routes/: Direktori ini berisi file routing yang mendefinisikan bagaimana aplikasi Anda merespons permintaan HTTP.
  • storage/: Direktori ini berisi file yang dihasilkan oleh aplikasi, seperti cache, session, dan log.
  • tests/: Direktori ini berisi test untuk aplikasi Anda.
  • vendor/: Direktori ini berisi dependency yang diinstal oleh Composer. Jangan mengubah file di direktori ini.

Memahami struktur direktori Laravel akan sangat membantu Anda dalam mengembangkan aplikasi. Sekarang kita akan membahas routing di Laravel.

5. Routing di Laravel: Mengatur Alur Halaman Web

Routing adalah proses memetakan URL ke kode yang akan dieksekusi. Dalam tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia ini, kita akan mempelajari cara membuat route sederhana.

File routing utama di Laravel terletak di direktori routes/. Ada beberapa file, yaitu web.php, api.php, console.php, dan channels.php. Untuk aplikasi web berbasis browser, kita akan fokus pada web.php.

Langkah 1: Buka File routes/web.php

Buka file routes/web.php menggunakan text editor Anda. Anda akan melihat sesuatu seperti ini:

<?php

use IlluminateSupportFacadesRoute;

/*
|--------------------------------------------------------------------------
| Web Routes
|--------------------------------------------------------------------------
|
| Here is where you can register web routes for your application. These
| routes are loaded by the RouteServiceProvider within a group which
| contains the "web" middleware group. Now create something great!
|
*/

Route::get('/', function () {
    return view('welcome');
});

Kode ini mendefinisikan route untuk URL / (halaman homepage). Ketika pengguna mengakses halaman homepage, Laravel akan menampilkan view welcome.blade.php.

Langkah 2: Membuat Route Baru

Mari kita buat route baru untuk halaman “tentang kami”. Tambahkan kode berikut di bawah route yang sudah ada:

Route::get('/tentang-kami', function () {
    return 'Ini adalah halaman tentang kami';
});

Kode ini mendefinisikan route untuk URL /tentang-kami. Ketika pengguna mengakses halaman /tentang-kami, Laravel akan menampilkan teks “Ini adalah halaman tentang kami”.

Langkah 3: Uji Route Anda

Buka browser Anda dan akses URL http://127.0.0.1:8000/tentang-kami. Anda akan melihat teks “Ini adalah halaman tentang kami”.

Anda juga dapat menggunakan controller untuk menangani logika route. Mari kita bahas controller di bagian selanjutnya.

6. Controller di Laravel: Logika Aplikasi dan Interaksi dengan Model

Controller adalah kelas yang menangani logika aplikasi dan berinteraksi dengan model untuk mengambil atau menyimpan data. Dalam tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia ini, kita akan mempelajari cara membuat controller dan menggunakan route untuk memanggil controller.

Langkah 1: Membuat Controller

Gunakan perintah Artisan untuk membuat controller. Buka command prompt atau terminal dan navigasi ke direktori proyek Anda. Kemudian, jalankan perintah berikut:

php artisan make:controller HomeController

Perintah ini akan membuat file HomeController.php di direktori app/Http/Controllers.

Langkah 2: Menambahkan Method ke Controller

Buka file app/Http/Controllers/HomeController.php dan tambahkan method index():

<?php

namespace AppHttpControllers;

use IlluminateHttpRequest;

class HomeController extends Controller
{
    public function index()
    {
        return 'Ini adalah halaman homepage dari Controller';
    }
}

Langkah 3: Membuat Route yang Mengarah ke Controller

Buka file routes/web.php dan ubah route untuk halaman homepage agar mengarah ke method index() di HomeController:

use AppHttpControllersHomeController;

Route::get('/', [HomeController::class, 'index']);

Langkah 4: Uji Controller Anda

Buka browser Anda dan akses URL http://127.0.0.1:8000. Anda akan melihat teks “Ini adalah halaman homepage dari Controller”.

Sekarang kita akan membahas Blade Templating Engine untuk membuat tampilan dinamis.

7. Blade Templating Engine: Membuat Tampilan Dinamis dan Interaktif

Blade adalah templating engine yang disediakan oleh Laravel. Blade memungkinkan Anda membuat tampilan dinamis dan interaktif dengan menggunakan sintaks yang sederhana dan elegan. Dalam tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia ini, kita akan mempelajari cara membuat view Blade dan menampilkannya.

Langkah 1: Membuat View Blade

Buat file welcome.blade.php di direktori resources/views. Tambahkan kode HTML berikut ke dalam file tersebut:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Selamat Datang</title>
</head>
<body>
    <h1>Selamat Datang di Aplikasi Web Saya!</h1>
    <p>Ini adalah halaman homepage.</p>
</body>
</html>

Langkah 2: Menampilkan View dari Controller

Ubah method index() di HomeController untuk menampilkan view welcome:

<?php

namespace AppHttpControllers;

use IlluminateHttpRequest;

class HomeController extends Controller
{
    public function index()
    {
        return view('welcome');
    }
}

Langkah 3: Uji View Anda

Buka browser Anda dan akses URL http://127.0.0.1:8000. Anda akan melihat tampilan HTML yang Anda definisikan di welcome.blade.php.

Menambahkan Variabel ke View

Anda juga dapat menambahkan variabel ke view. Ubah method index() di HomeController untuk menambahkan variabel nama:

public function index()
{
    $nama = 'Budi';
    return view('welcome', ['nama' => $nama]);
}

Kemudian, ubah file welcome.blade.php untuk menampilkan variabel nama:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Selamat Datang</title>
</head>
<body>
    <h1>Selamat Datang, {{ $nama }}!</h1>
    <p>Ini adalah halaman homepage.</p>
</body>
</html>

Sekarang, ketika Anda mengakses URL http://127.0.0.1:8000, Anda akan melihat tampilan “Selamat Datang, Budi!”.

8. Eloquent ORM: Berinteraksi dengan Database Secara Efisien

Eloquent ORM (Object-Relational Mapper) adalah fitur Laravel yang memungkinkan Anda berinteraksi dengan database menggunakan sintaks yang elegan dan intuitif. Dalam tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia ini, kita akan mempelajari cara membuat model dan menggunakan Eloquent untuk mengambil data dari database.

Langkah 1: Konfigurasi Database

Buka file .env di direktori proyek Anda. Ubah konfigurasi database sesuai dengan pengaturan database Anda. Contoh:

DB_CONNECTION=mysql
DB_HOST=127.0.0.1
DB_PORT=3306
DB_DATABASE=nama_database
DB_USERNAME=nama_pengguna
DB_PASSWORD=kata_sandi

Ganti nama_database, nama_pengguna, dan kata_sandi dengan informasi yang sesuai.

Langkah 2: Membuat Model

Gunakan perintah Artisan untuk membuat model. Buka command prompt atau terminal dan navigasi ke direktori proyek Anda. Kemudian, jalankan perintah berikut:

php artisan make:model Produk

Perintah ini akan membuat file Produk.php di direktori app/Models.

Langkah 3: Menggunakan Model untuk Mengambil Data

Buka file app/Http/Controllers/HomeController.php dan ubah method index() untuk mengambil data dari tabel produk:

<?php

namespace AppHttpControllers;

use IlluminateHttpRequest;
use AppModelsProduk;

class HomeController extends Controller
{
    public function index()
    {
        $produk = Produk::all();
        return view('welcome', ['produk' => $produk]);
    }
}

Langkah 4: Menampilkan Data di View

Ubah file welcome.blade.php untuk menampilkan data dari variabel produk:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Selamat Datang</title>
</head>
<body>
    <h1>Daftar Produk</h1>
    <ul>
        @foreach ($produk as $p)
            <li>{{ $p->nama }} - {{ $p->harga }}</li>
        @endforeach
    </ul>
</body>
</html>

Pastikan Anda telah membuat tabel produk di database Anda dan mengisi data di dalamnya. Jika Anda belum membuat migration, kita akan membahasnya di bagian selanjutnya.

9. Migration dan Seeder: Mengelola Struktur dan Data Awal Database

Migration adalah cara untuk mengelola perubahan struktur database Anda. Seeder adalah cara untuk mengisi database Anda dengan data awal. Dalam tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia ini, kita akan mempelajari cara membuat migration dan seeder.

Langkah 1: Membuat Migration

Gunakan perintah Artisan untuk membuat migration untuk tabel produk:

php artisan make:migration create_produk_table

Perintah ini akan membuat file migration di direktori database/migrations.

Langkah 2: Mendefinisikan Struktur Tabel di Migration

Buka file migration yang baru dibuat dan ubah method up() untuk mendefinisikan struktur tabel produk:

<?php

use IlluminateDatabaseMigrationsMigration;
use IlluminateDatabaseSchemaBlueprint;
use IlluminateSupportFacadesSchema;

class CreateProdukTable extends Migration
{
    /**
     * Run the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function up()
    {
        Schema::create('produk', function (Blueprint $table) {
            $table->id();
            $table->string('nama');
            $table->decimal('harga', 10, 2);
            $table->timestamps();
        });
    }

    /**
     * Reverse the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function down()
    {
        Schema::dropIfExists('produk');
    }
}

Langkah 3: Menjalankan Migration

Jalankan migration untuk membuat tabel produk di database Anda:

php artisan migrate

Langkah 4: Membuat Seeder

Gunakan perintah Artisan untuk membuat seeder untuk tabel produk:

php artisan make:seeder ProdukSeeder

Perintah ini akan membuat file ProdukSeeder.php di direktori database/seeders.

Langkah 5: Mengisi Data di Seeder

Buka file database/seeders/ProdukSeeder.php dan ubah method run() untuk mengisi data ke tabel produk:

<?php

namespace DatabaseSeeders;

use IlluminateDatabaseSeeder;
use IlluminateSupportFacadesDB;

class ProdukSeeder extends Seeder
{
    /**
     * Run the database seeds.
     *
     * @return void
     */
    public function run()
    {
        DB::table('produk')->insert([
            [
                'nama' => 'Laptop',
                'harga' => 10000000
            ],
            [
                'nama' => 'Smartphone',
                'harga' => 5000000
            ],
        ]);
    }
}

Langkah 6: Menjalankan Seeder

Jalankan seeder untuk mengisi data ke tabel produk:

php artisan db:seed --class=ProdukSeeder

Sekarang Anda memiliki struktur tabel dan data awal di database Anda.

10. Form Handling dan Validasi Data di Laravel

Form adalah bagian penting dari aplikasi web. Dalam tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia ini, kita akan mempelajari cara membuat form, memproses data form, dan melakukan validasi data.

Langkah 1: Membuat Route dan View untuk Form

Buat route baru di routes/web.php untuk menampilkan form:

Route::get('/tambah-produk', function () {
    return view('tambah_produk');
});

Buat file tambah_produk.blade.php di resources/views dengan kode HTML form:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Tambah Produk</title>
</head>
<body>
    <h1>Tambah Produk</h1>
    <form action="/simpan-produk" method="POST">
        @csrf
        <label for="nama">Nama:</label><br>
        <input type="text" id="nama" name="nama"><br><br>
        <label for="harga">Harga:</label><br>
        <input type="number" id="harga" name="harga"><br><br>
        <input type="submit" value="Simpan">
    </form>
</body>
</html>

Langkah 2: Membuat Route dan Controller untuk Memproses Form

Buat route baru di routes/web.php untuk memproses form:

use AppHttpControllersProdukController;

Route::post('/simpan-produk', [ProdukController::class, 'simpan']);

Buat controller ProdukController dengan method simpan():

php artisan make:controller ProdukController

Buka file app/Http/Controllers/ProdukController.php dan tambahkan method simpan():

<?php

namespace AppHttpControllers;

use IlluminateHttpRequest;
use AppModelsProduk;

class ProdukController extends Controller
{
    public function simpan(Request $request)
    {
        $request->validate([
            'nama' => 'required',
            'harga' => 'required|numeric'
        ]);

        $produk = new Produk();
        $produk->nama = $request->nama;
        $produk->harga = $request->harga;
        $produk->save();

        return redirect('/');
    }
}

Langkah 3: Validasi Data

Kode di atas menggunakan validate() untuk melakukan validasi data. 'nama' => 'required' berarti field nama harus diisi. 'harga' => 'required|numeric' berarti field harga harus diisi dan harus berupa angka.

Jika validasi gagal, Laravel akan secara otomatis mengembalikan pengguna ke form dan menampilkan pesan kesalahan.

11. Authentication dan Authorization: Mengamankan Aplikasi Anda

Otentikasi (Authentication) adalah proses memverifikasi identitas pengguna. Otorisasi (Authorization) adalah proses menentukan apa yang boleh dilakukan oleh pengguna yang terotentikasi. Dalam tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia ini, kita akan mempelajari cara menggunakan fitur otentikasi dan otorisasi Laravel.

Langkah 1: Install Laravel UI

Laravel UI menyediakan scaffolding untuk otentikasi. Jalankan perintah berikut:

composer require laravel/ui
php artisan ui vue --auth
npm install
npm run dev

Langkah 2: Migrasi Database

Jalankan migration untuk membuat tabel yang diperlukan untuk otentikasi:

php artisan migrate

Langkah 3: Gunakan Fitur Otentikasi

Sekarang Anda dapat menggunakan fitur otentikasi, seperti register dan login. Akses URL /register untuk mendaftar akun baru. Akses URL /login untuk login ke aplikasi Anda.

Langkah 4: Otorisasi (Middleware)

Anda dapat menggunakan middleware untuk membatasi akses ke route tertentu hanya untuk pengguna yang terotentikasi. Contoh:

Route::get('/admin', function () {
    return 'Halaman Admin';
})->middleware('auth');

Route /admin hanya dapat diakses oleh pengguna yang sudah login.

12. Deployment Laravel: Mengunggah Aplikasi ke Server

Setelah selesai mengembangkan aplikasi Laravel Anda, langkah selanjutnya adalah melakukan deployment (mengunggah) aplikasi ke server agar dapat diakses oleh publik. Dalam tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia ini, kita akan membahas langkah-langkah dasar untuk melakukan deployment.

Langkah 1: Konfigurasi Server

Anda memerlukan server dengan PHP, web server (Apache atau Nginx), dan database (MySQL atau MariaDB). Anda dapat menggunakan VPS (Virtual Private Server) atau layanan hosting Laravel.

Langkah 2: Unggah Kode Aplikasi

Unggah semua file dan direktori proyek Laravel Anda ke server, kecuali direktori vendor/. Anda dapat menggunakan FTP atau SSH untuk mengunggah file.

Langkah 3: Konfigurasi .env di Server

Buat file .env di server dan konfigurasi pengaturan database, URL aplikasi, dan pengaturan lainnya sesuai dengan lingkungan server.

Langkah 4: Install Dependency dengan Composer

Jalankan perintah composer install di server untuk menginstal semua dependency aplikasi Anda.

Langkah 5: Konfigurasi Web Server

Konfigurasi web server (Apache atau Nginx) untuk mengarahkan root directory ke direktori public/ di dalam proyek Laravel Anda.

Langkah 6: Jalankan Migration

Jalankan migration untuk membuat struktur database di server:

php artisan migrate

Langkah 7: Berikan Izin Akses

Berikan izin akses yang sesuai ke direktori storage/ agar aplikasi dapat menulis file ke direktori tersebut.

Langkah 8: Konfigurasi Cache

Jalankan perintah berikut untuk mengoptimalkan aplikasi Anda:

php artisan config:cache
php artisan route:cache
php artisan view:cache

Selamat! Aplikasi Laravel Anda sudah di-deploy ke server. Sekarang Anda dapat mengakses aplikasi Anda melalui browser.

Semoga tutorial Laravel untuk pemula Bahasa Indonesia ini bermanfaat bagi Anda. Selamat belajar dan selamat berkarya!

Tags: Aplikasi Webbahasa indonesiaBelajar LaravelcodingLaravelModern Web ApppemulaPHP FrameworkTutorial LaravelWeb Development
venus

venus

Related Posts

AI

Cara Menggunakan AI untuk Membuat Konten Artikel Bahasa Indonesia: Hemat Waktu & Ide

by Seraphina Rivers
July 5, 2025
AI

Dokumentasi Laravel Bahasa Indonesia Terbaru: Referensi Lengkap untuk Developer

by Atticus Thorne
July 4, 2025
Database

Cara Menggunakan Eloquent ORM di Laravel: Database Jadi Lebih Mudah Dikelola

by venus
July 4, 2025
Next Post

Cara Membuat CRUD dengan Laravel 9: Panduan Praktis Langkah Demi Langkah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Hosting Cloud Server Indonesia Terpercaya: Performa Tinggi & Skalabilitas

March 23, 2025

AI: Etika Penggunaan AI dalam Penulisan Konten: Panduan Lengkap

April 10, 2025

Cara Install Laravel di Windows dengan XAMPP: Panduan Lengkap Langkah Demi Langkah

March 16, 2025

Cara Menggunakan AI untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja: Lebih Cerdas, Lebih Cepat

March 18, 2025

Website AI Gratis untuk Membuat Logo Bisnis: Logo Profesional dalam Hitungan Menit!

July 5, 2025

Cara Menggunakan AI untuk Membuat Konten Artikel Bahasa Indonesia: Hemat Waktu & Ide

July 5, 2025

Aplikasi AI untuk Editing Foto Terbaik di Android Indonesia: Hasil Foto Lebih Keren!

July 4, 2025

Dokumentasi Laravel Bahasa Indonesia Terbaru: Referensi Lengkap untuk Developer

July 4, 2025

Gameglimmer

Our media platform offers reliable news and insightful articles. Stay informed with our comprehensive coverage and in-depth analysis on various topics.
Read more »

Recent Posts

  • Website AI Gratis untuk Membuat Logo Bisnis: Logo Profesional dalam Hitungan Menit!
  • Cara Menggunakan AI untuk Membuat Konten Artikel Bahasa Indonesia: Hemat Waktu & Ide
  • Aplikasi AI untuk Editing Foto Terbaik di Android Indonesia: Hasil Foto Lebih Keren!

Categories

  • AI
  • Akurasi
  • Analisis
  • Android
  • Animasi
  • API
  • Aplikasi
  • Bahasa
  • Bandwidth
  • based on the article title "Cara Menggunakan AI untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja: Lebih Cerdas
  • Based on the article title "Cara Mengintegrasikan Laravel dengan Database MySQL: Panduan Lengkap"
  • Biaya
  • Bisnis
  • Blog
  • Branding
  • Cerdas
  • Cloud
  • Community
  • CRM
  • CSS
  • Customer
  • Data
  • Database
  • Deployment
  • Desain
  • Development
  • Domain
  • Download
  • E-commerce
  • Editing
  • Efektif
  • Efisien
  • Efisiensi
  • Email
  • Error
  • Error generating categories
  • Estimasi
  • Fitur
  • Foto
  • Framework
  • Freelance
  • Garansi
  • Gratis
  • Harga
  • Hemat
  • Here are 5 categories
  • here are 5 categories: Laravel
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Development
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Online
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Panduan
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Penjualan
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Server
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Web Development
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Website
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: CRM
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: E-commerce
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: Hosting
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: Pendidikan
  • Here's a possible categorization based on the article titles and provided keywords: Laravel
  • Here's a possible categorization based on the article titles and provided keywords: Produktivitas
  • Hosting
  • Hukum
  • Ide
  • Indonesia
  • Inspirasi
  • Integrasi
  • iOS
  • Jakarta
  • JavaScript
  • Karir
  • Keamanan
  • Kecepatan
  • Kerja
  • Kesehatan
  • Kolaborasi
  • Konten
  • Laravel
  • Layanan
  • Lebih Cepat": AI
  • Library
  • Lokal
  • Machine Learning
  • Marketing
  • Mobile
  • Murah
  • MySQL
  • one word per category
  • Online
  • Optimasi
  • Otentikasi
  • Otomatisasi
  • Panduan
  • Pelanggan
  • Pelaporan
  • Pelatihan
  • Pemasaran
  • Pembayaran
  • Pemula
  • Pendidikan
  • Pengembangan
  • Penjualan
  • Perbandingan
  • Performance
  • Pertumbuhan
  • PHP
  • Pilihan
  • Portfolio
  • Prima
  • Privasi
  • Produktifitas
  • Produktivitas
  • Profesional
  • Python
  • Rekomendasi
  • Responsif
  • Review
  • SEO
  • Server
  • Sistem
  • Skalabilitas
  • Software
  • Solusi
  • SSL
  • Startup
  • Strategi
  • Streaming
  • Sukses
  • Support
  • Teknologi
  • Template
  • TensorFlow
  • Terbaik
  • Terpercaya
  • Tips
  • Tools
  • Transfer
  • Tutorial
  • UKM
  • UMKM
  • Unlimited
  • Uptime
  • VPS
  • Web Development
  • Website
  • Windows
  • WooCommerce
  • WordPress
  • XAMPP

Resource

  • About us
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2024 Gameglimmer.

No Result
View All Result
  • AI
  • Produktivitas
  • Website
  • Hosting
  • Laravel
  • Database

© 2024 Gameglimmer.