Gameglimmer
  • AI
  • Laravel
  • Produktivitas
  • Database
  • Hosting
  • Website
No Result
View All Result
Gameglimmer
  • AI
  • Laravel
  • Produktivitas
  • Database
  • Hosting
  • Website
No Result
View All Result
Gameglimmer
No Result
View All Result
Home AI

Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula: Langkah demi Langkah

Jasper Blackwood by Jasper Blackwood
November 9, 2025
in AI, Database, Laravel, Panduan, Produktivitas
0
Share on FacebookShare on Twitter

Laravel adalah framework PHP yang populer untuk membangun aplikasi web modern. Jika kamu seorang pemula yang ingin mempelajari Laravel, artikel ini adalah tempat yang tepat! Dalam tutorial ini, kita akan membahas langkah demi langkah cara memulai dengan Laravel, dari instalasi hingga membuat aplikasi sederhana. Jadi, siapkan dirimu dan mari kita mulai petualangan Laravel ini!

Daftar Isi

  1. Apa itu Laravel dan Mengapa Kamu Harus Mempelajarinya?
  2. Persiapan Lingkungan Pengembangan Laravel (Instalasi XAMPP/Laragon)
  3. Instalasi Laravel: Langkah demi Langkah dengan Composer
  4. Memahami Struktur Direktori Laravel: Penjelasan Folder Penting
  5. Routing di Laravel: Membuat Halaman Pertama Kamu
  6. Controller di Laravel: Mengatur Logika Aplikasi
  7. View di Laravel: Membuat Tampilan Halaman dengan Blade Template
  8. Eloquent ORM: Berinteraksi dengan Database dengan Mudah
  9. Migrasi Database Laravel: Mengelola Struktur Database dengan Kode
  10. Seeding Database Laravel: Mengisi Database dengan Data Dummy
  11. Middleware di Laravel: Mengamankan Aplikasi Kamu
  12. Resource Controller Laravel: Membangun CRUD Secara Efisien

1. Apa itu Laravel dan Mengapa Kamu Harus Mempelajarinya?

Laravel adalah framework PHP yang dirancang untuk membuat pengembangan web lebih mudah, cepat, dan menyenangkan. Ia menawarkan sintaks yang elegan dan ekspresif, sehingga kode kamu menjadi lebih mudah dibaca dan dipelihara. Laravel juga menyediakan banyak fitur bawaan, seperti ORM (Object Relational Mapper), templating engine (Blade), routing, dan authentication, yang akan menghemat banyak waktu dan usaha kamu.

Mengapa memilih Laravel?

  • Kemudahan: Laravel menawarkan sintaks yang bersih dan mudah dipahami.
  • Fitur Lengkap: Dilengkapi dengan berbagai fitur built-in yang siap digunakan.
  • Komunitas Aktif: Memiliki komunitas yang besar dan aktif, sehingga kamu mudah mendapatkan bantuan jika mengalami kesulitan.
  • Dokumentasi yang Baik: Dokumentasi Laravel sangat lengkap dan mudah dipahami.
  • Keamanan: Menekankan pada keamanan, dengan fitur-fitur seperti proteksi CSRF dan XSS.
  • Scalability: Mudah diskalakan untuk menangani aplikasi web dengan trafik tinggi.

Dengan semua keuntungan ini, mempelajari Laravel Dasar untuk Pemula akan membuka banyak peluang karir di bidang pengembangan web.

Related Post

Belajar Web Development Gratis dari Nol: Manfaatkan Sumber Daya Online

December 6, 2025

Framework Web Development Terbaik untuk Pemula: Rekomendasi dari Para Ahli

December 5, 2025

Contoh Proposal Penawaran Jasa Web Development: Menarik Perhatian Klien

December 5, 2025

Tips Memilih Jasa Web Development yang Tepat: Cek Portofolio & Testimoni

December 4, 2025

2. Persiapan Lingkungan Pengembangan Laravel (Instalasi XAMPP/Laragon)

Sebelum memulai petualangan Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula ini, kita perlu menyiapkan lingkungan pengembangan terlebih dahulu. Lingkungan pengembangan ini akan memungkinkan kamu untuk menulis, menjalankan, dan menguji kode Laravel kamu. Ada dua pilihan utama untuk menyiapkan lingkungan pengembangan PHP: XAMPP dan Laragon. Keduanya menyediakan semua yang kamu butuhkan, termasuk web server (Apache), database (MySQL/MariaDB), dan interpreter PHP.

  • XAMPP: Merupakan paket yang lengkap dan mudah diinstal. Cocok untuk pemula karena menyediakan semua komponen yang dibutuhkan dalam satu instalasi. Kamu bisa mengunduhnya di https://www.apachefriends.org/. Pastikan kamu mengunduh versi yang sesuai dengan sistem operasi kamu.

  • Laragon: Lebih ringan dan cepat dibandingkan XAMPP. Laragon menggunakan Docker untuk mengisolasi setiap project, sehingga lebih aman dan mudah dikelola. Kamu bisa mengunduhnya di https://laragon.org/.

Langkah-langkah Instalasi XAMPP:

  1. Unduh XAMPP dari website resminya.
  2. Jalankan file installer yang sudah diunduh.
  3. Ikuti instruksi yang diberikan oleh installer.
  4. Setelah selesai, buka XAMPP Control Panel.
  5. Start Apache dan MySQL.

Langkah-langkah Instalasi Laragon:

  1. Unduh Laragon dari website resminya.
  2. Jalankan file installer yang sudah diunduh.
  3. Ikuti instruksi yang diberikan oleh installer.
  4. Setelah selesai, Laragon akan berjalan secara otomatis.
  5. Klik tombol “Start All” untuk menjalankan Apache dan MySQL.

Setelah berhasil menginstal XAMPP atau Laragon, kamu siap untuk langkah selanjutnya: instalasi Laravel.

3. Instalasi Laravel: Langkah demi Langkah dengan Composer

Setelah lingkungan pengembangan siap, saatnya menginstal Laravel. Cara paling umum dan direkomendasikan untuk menginstal Laravel adalah menggunakan Composer, sebuah dependency manager untuk PHP.

Apa itu Composer?

Composer adalah alat yang membantu kamu mengelola library dan dependencies dalam proyek PHP kamu. Ia akan mengunduh dan menginstal semua library yang dibutuhkan oleh Laravel secara otomatis.

Langkah-langkah Instalasi Composer:

  1. Unduh Composer dari website resminya: https://getcomposer.org/download/
  2. Jalankan file installer yang sudah diunduh.
  3. Ikuti instruksi yang diberikan oleh installer. Pastikan installer menemukan PHP executable di sistem kamu.

Instalasi Laravel menggunakan Composer:

  1. Buka Command Prompt (Windows) atau Terminal (macOS/Linux).

  2. Arahkan ke direktori tempat kamu ingin menyimpan proyek Laravel kamu. Contoh: cd C:xampphtdocs atau cd /Applications/MAMP/htdocs (untuk XAMPP), atau ke direktori yang kamu tentukan saat instalasi Laragon.

  3. Jalankan perintah berikut:

    composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama-proyek

    Ganti nama-proyek dengan nama yang kamu inginkan untuk proyek Laravel kamu. Misalnya, composer create-project --prefer-dist laravel/laravel belajar-laravel.

  4. Composer akan mengunduh dan menginstal semua dependencies Laravel. Proses ini mungkin memakan waktu beberapa menit, tergantung pada kecepatan internet kamu.

Setelah proses instalasi selesai, kamu akan memiliki direktori baru dengan nama nama-proyek yang berisi semua file Laravel.

Menjalankan Aplikasi Laravel:

  1. Buka Command Prompt (Windows) atau Terminal (macOS/Linux).

  2. Arahkan ke direktori proyek Laravel kamu: cd nama-proyek.

  3. Jalankan perintah berikut:

    php artisan serve

    Perintah ini akan menjalankan web server development Laravel. Kamu akan melihat output seperti ini:

    Laravel development server started: http://127.0.0.1:8000
  4. Buka browser kamu dan kunjungi http://127.0.0.1:8000. Kamu akan melihat halaman default Laravel.

Selamat! Kamu telah berhasil menginstal dan menjalankan aplikasi Laravel Dasar untuk Pemula pertama kamu!

4. Memahami Struktur Direktori Laravel: Penjelasan Folder Penting

Setelah berhasil menginstal Laravel, penting untuk memahami struktur direktori proyek Laravel. Struktur ini terorganisir dengan baik untuk memudahkan pengembangan aplikasi. Berikut adalah penjelasan singkat tentang folder-folder penting:

  • app/: Folder ini berisi kode inti aplikasi kamu, seperti controllers, models, dan middleware.
    • app/Http/Controllers/: Tempat menyimpan controllers yang menangani logika aplikasi dan berinteraksi dengan models dan views.
    • app/Models/: Tempat menyimpan models yang merepresentasikan tabel database dan menyediakan cara untuk berinteraksi dengan data.
    • app/Http/Middleware/: Tempat menyimpan middleware yang dapat digunakan untuk memfilter HTTP requests yang masuk ke aplikasi kamu.
  • bootstrap/: Folder ini berisi file yang digunakan untuk melakukan bootstrapping aplikasi Laravel.
  • config/: Folder ini berisi file konfigurasi untuk berbagai aspek aplikasi kamu, seperti database, mail, dan session.
  • database/: Folder ini berisi file migrasi, seeders, dan factories untuk database kamu.
    • database/migrations/: Tempat menyimpan file migrasi yang digunakan untuk membuat dan memodifikasi struktur database.
    • database/seeders/: Tempat menyimpan file seeders yang digunakan untuk mengisi database dengan data dummy.
  • public/: Folder ini berisi file publik yang dapat diakses langsung oleh browser, seperti CSS, JavaScript, dan gambar.
    • public/index.php: File ini adalah titik masuk utama ke aplikasi Laravel kamu.
  • resources/: Folder ini berisi resources aplikasi kamu, seperti views, language files, dan assets.
    • resources/views/: Tempat menyimpan template Blade yang digunakan untuk membuat tampilan halaman.
    • resources/lang/: Tempat menyimpan file bahasa untuk mendukung lokalisasi aplikasi.
    • resources/sass/: Tempat menyimpan file SCSS yang digunakan untuk membuat CSS.
  • routes/: Folder ini berisi file routing yang mendefinisikan bagaimana URL di aplikasi kamu dipetakan ke controllers.
    • routes/web.php: File ini digunakan untuk mendefinisikan rute untuk web pages.
    • routes/api.php: File ini digunakan untuk mendefinisikan rute untuk API endpoints.
  • storage/: Folder ini digunakan untuk menyimpan file yang dihasilkan oleh aplikasi kamu, seperti logs dan cached views.
  • tests/: Folder ini berisi file untuk melakukan testing aplikasi kamu.
  • vendor/: Folder ini berisi dependencies yang diinstal menggunakan Composer. Jangan mengubah file di folder ini secara manual.

Memahami struktur direktori ini akan sangat membantu kamu dalam mengembangkan aplikasi Laravel Dasar untuk Pemula dengan lebih efisien.

5. Routing di Laravel: Membuat Halaman Pertama Kamu

Routing adalah proses memetakan URL ke controller yang sesuai untuk menangani request tersebut. Dalam Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula ini, kita akan belajar cara membuat rute sederhana untuk menampilkan halaman pertama kamu.

Mendefinisikan Rute:

Rute didefinisikan di dalam file routes/web.php. Buka file ini dan kamu akan melihat contoh rute default. Kita akan membuat rute baru untuk menampilkan halaman “Selamat Datang”.

Tambahkan kode berikut ke dalam file routes/web.php:

<?php

use IlluminateSupportFacadesRoute;

/*
|--------------------------------------------------------------------------
| Web Routes
|--------------------------------------------------------------------------
|
| Here is where you can register web routes for your application. These
| routes are loaded by the RouteServiceProvider within a group which
| contains the "web" middleware group. Now create something great!
|
*/

Route::get('/', function () {
    return view('welcome');
});

Route::get('/selamat-datang', function () {
    return '<h1>Selamat Datang di Aplikasi Laravel Pertama Saya!</h1>';
});

Kode di atas mendefinisikan dua rute:

  • Route::get('/'): Rute ini memetakan URL root (/) ke view welcome.
  • Route::get('/selamat-datang'): Rute ini memetakan URL /selamat-datang ke closure yang mengembalikan string HTML.

Mengakses Rute:

  1. Buka browser kamu dan kunjungi http://127.0.0.1:8000/selamat-datang. Kamu akan melihat pesan “Selamat Datang di Aplikasi Laravel Pertama Saya!”.

Kamu juga bisa mengunjungi http://127.0.0.1:8000 untuk melihat halaman welcome.blade.php yang merupakan halaman default Laravel.

Menggunakan Parameter di Rute:

Kamu juga bisa menggunakan parameter di rute untuk membuat URL yang dinamis. Contoh:

Route::get('/user/{id}', function ($id) {
    return 'User ID: ' . $id;
});

Rute ini akan menerima parameter id dari URL. Misalnya, jika kamu mengunjungi http://127.0.0.1:8000/user/123, kamu akan melihat pesan “User ID: 123”.

Dengan memahami routing, kamu dapat mengarahkan pengguna ke halaman yang tepat di aplikasi Laravel Dasar untuk Pemula kamu.

6. Controller di Laravel: Mengatur Logika Aplikasi

Controller adalah kelas yang bertanggung jawab untuk menangani logika aplikasi dan berinteraksi dengan models dan views. Dalam Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula ini, kita akan belajar cara membuat controller dan menggunakannya untuk menampilkan halaman.

Membuat Controller:

Untuk membuat controller, gunakan perintah berikut di terminal:

php artisan make:controller SelamatDatangController

Perintah ini akan membuat file app/Http/Controllers/SelamatDatangController.php.

Isi Controller:

Buka file app/Http/Controllers/SelamatDatangController.php dan tambahkan kode berikut:

<?php

namespace AppHttpControllers;

use IlluminateHttpRequest;

class SelamatDatangController extends Controller
{
    public function index()
    {
        return '<h1>Selamat Datang dari Controller!</h1>';
    }
}

Kode di atas mendefinisikan sebuah controller dengan nama SelamatDatangController dan sebuah method dengan nama index. Method index mengembalikan string HTML.

Menggunakan Controller di Rute:

Untuk menggunakan controller di rute, ubah definisi rute di routes/web.php menjadi seperti ini:

Route::get('/selamat-datang', [SelamatDatangController::class, 'index']);

Kode ini memetakan URL /selamat-datang ke method index di controller SelamatDatangController.

Mengakses Controller:

  1. Buka browser kamu dan kunjungi http://127.0.0.1:8000/selamat-datang. Kamu akan melihat pesan “Selamat Datang dari Controller!”.

Dengan menggunakan controller, kamu dapat memisahkan logika aplikasi dari definisi rute, sehingga kode kamu menjadi lebih terstruktur dan mudah dipelihara. Ini adalah langkah penting dalam pengembangan Laravel Dasar untuk Pemula.

7. View di Laravel: Membuat Tampilan Halaman dengan Blade Template

View adalah file yang berisi HTML, CSS, dan JavaScript yang ditampilkan kepada pengguna. Laravel menggunakan Blade template engine untuk membuat view yang dinamis dan mudah dikelola. Dalam Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula ini, kita akan belajar cara membuat view dengan Blade dan menampilkan data dari controller.

Membuat View:

View disimpan di dalam folder resources/views. Buat file baru dengan nama selamat_datang.blade.php di dalam folder resources/views.

Isi View:

Buka file resources/views/selamat_datang.blade.php dan tambahkan kode berikut:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Selamat Datang</title>
</head>
<body>
    <h1>Selamat Datang, {{ $nama }}!</h1>
</body>
</html>

Kode di atas adalah contoh view Blade sederhana yang menampilkan pesan selamat datang. {{ $nama }} adalah sintaks Blade untuk menampilkan variabel nama yang akan dikirim dari controller.

Menggunakan View di Controller:

Ubah method index di controller SelamatDatangController.php menjadi seperti ini:

public function index()
{
    $nama = 'Pengguna';
    return view('selamat_datang', ['nama' => $nama]);
}

Kode di atas mengirimkan variabel $nama dengan nilai “Pengguna” ke view selamat_datang.blade.php.

Mengakses View:

  1. Buka browser kamu dan kunjungi http://127.0.0.1:8000/selamat-datang. Kamu akan melihat pesan “Selamat Datang, Pengguna!”.

Menggunakan Blade Directive:

Blade menyediakan directive yang memudahkan kamu untuk menulis kode HTML yang dinamis. Contoh:

  • @if: Untuk membuat conditional statements.
  • @foreach: Untuk melakukan looping.
  • @include: Untuk menyertakan view lain.
  • @extends: Untuk membuat template inheritance.

Dengan menggunakan Blade template engine, kamu dapat membuat tampilan halaman yang dinamis dan mudah dikelola di aplikasi Laravel Dasar untuk Pemula kamu.

8. Eloquent ORM: Berinteraksi dengan Database dengan Mudah

Eloquent ORM (Object Relational Mapper) adalah fitur bawaan Laravel yang memudahkan kamu untuk berinteraksi dengan database. Eloquent memungkinkan kamu untuk mengakses dan memanipulasi data database menggunakan objek PHP, tanpa perlu menulis query SQL secara manual. Dalam Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula ini, kita akan belajar cara menggunakan Eloquent untuk mengambil dan menyimpan data ke database.

Konfigurasi Database:

Sebelum menggunakan Eloquent, pastikan kamu sudah mengkonfigurasi koneksi database di file .env. Ubah nilai-nilai berikut sesuai dengan konfigurasi database kamu:

DB_CONNECTION=mysql
DB_HOST=127.0.0.1
DB_PORT=3306
DB_DATABASE=nama_database
DB_USERNAME=nama_pengguna
DB_PASSWORD=password_database

Membuat Model:

Model adalah representasi dari tabel database. Untuk membuat model, gunakan perintah berikut di terminal:

php artisan make:model User

Perintah ini akan membuat file app/Models/User.php.

Isi Model:

Buka file app/Models/User.php dan tambahkan kode berikut:

<?php

namespace AppModels;

use IlluminateDatabaseEloquentFactoriesHasFactory;
use IlluminateDatabaseEloquentModel;

class User extends Model
{
    use HasFactory;

    protected $table = 'users'; // Nama tabel database
    protected $fillable = ['nama', 'email']; // Kolom yang boleh diisi
}

Kode di atas mendefinisikan model User yang terhubung ke tabel users di database. $fillable menentukan kolom mana yang boleh diisi saat membuat atau mengupdate data.

Menggunakan Model:

Untuk mengambil data dari database, gunakan method all():

$users = User::all();

Untuk membuat data baru, gunakan method create():

$user = User::create(['nama' => 'John Doe', 'email' => '[email protected]']);

Untuk mengupdate data, gunakan method find() dan update():

$user = User::find(1);
$user->update(['nama' => 'Jane Doe']);

Untuk menghapus data, gunakan method delete():

$user = User::find(1);
$user->delete();

Eloquent ORM sangat memudahkan kamu untuk berinteraksi dengan database di aplikasi Laravel Dasar untuk Pemula kamu.

9. Migrasi Database Laravel: Mengelola Struktur Database dengan Kode

Migrasi adalah cara untuk mengelola struktur database kamu menggunakan kode. Migrasi memungkinkan kamu untuk membuat, memodifikasi, dan menghapus tabel dan kolom database dengan menggunakan file PHP. Ini sangat berguna untuk kolaborasi tim dan memastikan bahwa semua developer memiliki struktur database yang sama. Dalam Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula ini, kita akan belajar cara membuat dan menjalankan migrasi.

Membuat Migrasi:

Untuk membuat migrasi, gunakan perintah berikut di terminal:

php artisan make:migration create_users_table

Perintah ini akan membuat file migrasi baru di folder database/migrations. Nama file akan diawali dengan timestamp, yang menunjukkan kapan migrasi dibuat.

Isi Migrasi:

Buka file migrasi yang baru dibuat dan tambahkan kode berikut:

<?php

use IlluminateDatabaseMigrationsMigration;
use IlluminateDatabaseSchemaBlueprint;
use IlluminateSupportFacadesSchema;

class CreateUsersTable extends Migration
{
    /**
     * Run the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function up()
    {
        Schema::create('users', function (Blueprint $table) {
            $table->id();
            $table->string('nama');
            $table->string('email')->unique();
            $table->timestamps();
        });
    }

    /**
     * Reverse the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function down()
    {
        Schema::dropIfExists('users');
    }
}

Kode di atas mendefinisikan migrasi yang akan membuat tabel users dengan kolom id, nama, email, created_at, dan updated_at. Method up() berisi kode untuk membuat tabel, dan method down() berisi kode untuk menghapus tabel (digunakan saat melakukan rollback).

Menjalankan Migrasi:

Untuk menjalankan migrasi, gunakan perintah berikut di terminal:

php artisan migrate

Perintah ini akan menjalankan semua migrasi yang belum dijalankan. Jika kamu ingin membatalkan migrasi terakhir, gunakan perintah berikut:

php artisan migrate:rollback

Migrasi adalah alat yang sangat penting untuk mengelola struktur database di aplikasi Laravel Dasar untuk Pemula kamu.

10. Seeding Database Laravel: Mengisi Database dengan Data Dummy

Seeding adalah proses mengisi database dengan data dummy. Ini berguna untuk menguji aplikasi atau menyediakan data default untuk pengguna baru. Dalam Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula ini, kita akan belajar cara membuat dan menjalankan seeder.

Membuat Seeder:

Untuk membuat seeder, gunakan perintah berikut di terminal:

php artisan make:seeder UserSeeder

Perintah ini akan membuat file seeder baru di folder database/seeders.

Isi Seeder:

Buka file seeder yang baru dibuat dan tambahkan kode berikut:

<?php

namespace DatabaseSeeders;

use IlluminateDatabaseSeeder;
use AppModelsUser;

class UserSeeder extends Seeder
{
    /**
     * Run the database seeds.
     *
     * @return void
     */
    public function run()
    {
        User::create([
            'nama' => 'John Doe',
            'email' => '[email protected]',
        ]);

        User::create([
            'nama' => 'Jane Doe',
            'email' => '[email protected]',
        ]);
    }
}

Kode di atas mendefinisikan seeder yang akan membuat dua user baru di tabel users.

Menjalankan Seeder:

Untuk menjalankan seeder, gunakan perintah berikut di terminal:

php artisan db:seed

Perintah ini akan menjalankan semua seeder yang terdaftar di file database/seeders/DatabaseSeeder.php. Jika kamu hanya ingin menjalankan satu seeder, kamu bisa menentukan nama seedernya:

php artisan db:seed --class=UserSeeder

Seeding sangat membantu untuk menyediakan data dummy di aplikasi Laravel Dasar untuk Pemula kamu.

11. Middleware di Laravel: Mengamankan Aplikasi Kamu

Middleware adalah lapisan yang dapat memfilter HTTP requests yang masuk ke aplikasi kamu. Middleware dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti otentikasi, otorisasi, logging, dan sanitasi input. Dalam Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula ini, kita akan belajar cara membuat dan menggunakan middleware.

Membuat Middleware:

Untuk membuat middleware, gunakan perintah berikut di terminal:

php artisan make:middleware CheckAge

Perintah ini akan membuat file middleware baru di folder app/Http/Middleware.

Isi Middleware:

Buka file middleware yang baru dibuat dan tambahkan kode berikut:

<?php

namespace AppHttpMiddleware;

use Closure;
use IlluminateHttpRequest;

class CheckAge
{
    /**
     * Handle an incoming request.
     *
     * @param  IlluminateHttpRequest  $request
     * @param  Closure(IlluminateHttpRequest): (IlluminateHttpResponse|IlluminateHttpRedirectResponse)  $next
     * @return IlluminateHttpResponse|IlluminateHttpRedirectResponse
     */
    public function handle(Request $request, Closure $next)
    {
        if ($request->age < 18) {
            return redirect('home');
        }

        return $next($request);
    }
}

Kode di atas mendefinisikan middleware yang memeriksa apakah nilai parameter age di request kurang dari 18. Jika iya, maka akan di-redirect ke halaman home.

Mendaftarkan Middleware:

Untuk mendaftarkan middleware, buka file app/Http/Kernel.php dan tambahkan middleware ke properti $routeMiddleware:

protected $routeMiddleware = [
    'auth' => AppHttpMiddlewareAuthenticate::class,
    'auth.basic' => IlluminateAuthMiddlewareAuthenticateWithBasicAuth::class,
    'cache.headers' => IlluminateHttpMiddlewareSetCacheHeaders::class,
    'can' => IlluminateAuthMiddlewareAuthorize::class,
    'guest' => AppHttpMiddlewareRedirectIfAuthenticated::class,
    'throttle' => IlluminateRoutingMiddlewareThrottleRequests::class,
    'age' => AppHttpMiddlewareCheckAge::class, // Tambahkan middleware kamu di sini
];

Menggunakan Middleware di Rute:

Untuk menggunakan middleware di rute, gunakan method middleware():

Route::get('/profile', function () {
    // Hanya dapat diakses oleh pengguna yang cukup umur
})->middleware('age');

Middleware membantu kamu mengamankan aplikasi Laravel Dasar untuk Pemula kamu dengan memfilter request yang masuk.

12. Resource Controller Laravel: Membangun CRUD Secara Efisien

Resource controller adalah controller yang menyediakan method untuk menangani operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) pada sebuah resource. Laravel menyediakan cara mudah untuk membuat resource controller dengan menggunakan perintah artisan. Dalam Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula ini, kita akan belajar cara membuat dan menggunakan resource controller.

Membuat Resource Controller:

Untuk membuat resource controller, gunakan perintah berikut di terminal:

php artisan make:controller PhotoController --resource

Perintah ini akan membuat file app/Http/Controllers/PhotoController.php dengan method-method berikut:

  • index(): Menampilkan daftar semua resource.
  • create(): Menampilkan form untuk membuat resource baru.
  • store(): Menyimpan resource baru ke database.
  • show($id): Menampilkan detail resource dengan ID tertentu.
  • edit($id): Menampilkan form untuk mengedit resource dengan ID tertentu.
  • update($id): Mengupdate resource dengan ID tertentu di database.
  • destroy($id): Menghapus resource dengan ID tertentu dari database.

Mendaftarkan Resource Route:

Untuk mendaftarkan resource route, gunakan method resource() di file routes/web.php:

Route::resource('photos', PhotoController::class);

Kode di atas akan mendaftarkan rute untuk semua method di PhotoController.

Contoh Penggunaan:

  • GET /photos: Menjalankan method index() di PhotoController.
  • POST /photos: Menjalankan method store() di PhotoController.
  • GET /photos/{photo}: Menjalankan method show($id) di PhotoController.
  • PUT/PATCH /photos/{photo}: Menjalankan method update($id) di PhotoController.
  • DELETE /photos/{photo}: Menjalankan method destroy($id) di PhotoController.

Resource controller sangat memudahkan kamu untuk membangun CRUD aplikasi di Laravel Dasar untuk Pemula.

Dengan mengikuti Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula ini, kamu telah mempelajari dasar-dasar pengembangan aplikasi web dengan Laravel. Teruslah berlatih dan eksplorasi fitur-fitur Laravel lainnya untuk menjadi developer Laravel yang handal. Selamat belajar!

Tags: Belajar LaravelDasarLangkah Demi LangkahLaravelpemulaphpPHP FrameworkProgrammingTutorialWeb Development
Jasper Blackwood

Jasper Blackwood

Related Posts

AI

Belajar Web Development Gratis dari Nol: Manfaatkan Sumber Daya Online

by Jasper Blackwood
December 6, 2025
AI

Framework Web Development Terbaik untuk Pemula: Rekomendasi dari Para Ahli

by Luna Abernathy
December 5, 2025
AI

Contoh Proposal Penawaran Jasa Web Development: Menarik Perhatian Klien

by Luna Abernathy
December 5, 2025
Next Post

Cara Membuat CRUD dengan Laravel 9: Panduan Lengkap

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Hosting Domain Gratis Indonesia: Mulai Online Tanpa Biaya Tambahan

August 22, 2025

Jasa Web Development Murah Jakarta: Solusi Website Berkualitas Tanpa Mahal

May 28, 2025

Komunitas Laravel Terbesar di Indonesia: Bergabung dan Berbagi Pengetahuan

October 21, 2025

Jasa Pembuatan Website Profesional Jakarta: Website Berkualitas untuk Bisnis Anda

June 2, 2025

Hosting Murah dengan Bandwidth Unlimited untuk Pengguna Indonesia

December 15, 2025

Hosting Murah dengan Panel Kontrol yang Mudah Digunakan

December 15, 2025

Hosting Murah dengan Dukungan PHP Versi Terbaru untuk Website

December 14, 2025

Hosting Murah dengan Kemudahan Migrasi Website dari Hosting Lain

December 14, 2025

Gameglimmer

Our media platform offers reliable news and insightful articles. Stay informed with our comprehensive coverage and in-depth analysis on various topics.
Read more »

Recent Posts

  • Hosting Murah dengan Bandwidth Unlimited untuk Pengguna Indonesia
  • Hosting Murah dengan Panel Kontrol yang Mudah Digunakan
  • Hosting Murah dengan Dukungan PHP Versi Terbaru untuk Website

Categories

  • AI
  • Akuntansi
  • Akurasi
  • Analisis
  • and "Cara Mengintegrasikan Laravel dengan Database MySQL: Panduan Lengkap": Hosting
  • Android
  • Animasi
  • API
  • Aplikasi
  • Authentication
  • Backup
  • Bahasa
  • Bandwidth
  • based on the article title "Cara Menggunakan AI untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja: Lebih Cerdas
  • Based on the article title "Cara Mengintegrasikan Laravel dengan Database MySQL: Panduan Lengkap"
  • Based on the provided keywords and article titles
  • Biaya
  • Bisnis
  • Blog
  • Bootstrap
  • Branding
  • Cerdas
  • Chatbot
  • Cloud
  • Coding
  • Community
  • CRM
  • CSS
  • Customer
  • Data
  • Database
  • Deployment
  • Desain
  • Development
  • Digital**
  • Domain
  • Download
  • E-commerce
  • Editing
  • Efektif
  • Efektivitas
  • Efisien
  • Efisiensi
  • Email
  • Error
  • Error generating categories
  • Estimasi
  • Etika
  • Evaluasi
  • Fitur
  • Foto
  • Framework
  • Freelance
  • Garansi
  • Gratis
  • Harga
  • Hasil
  • Hemat
  • Here are 5 categories
  • here are 5 categories: Laravel
  • here are five categories: Branding
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Development
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Laravel
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Online
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Panduan
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Pekerjaan
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Penjualan
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Server
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Web Development
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: **Website
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: CRM
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: E-commerce
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: Hosting
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: Pendidikan
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: Website
  • Here's a categorization based on the provided keywords and article titles: **Web Development
  • Here's a possible categorization based on the article titles and provided keywords: Hosting
  • Here's a possible categorization based on the article titles and provided keywords: Laravel
  • Here's a possible categorization based on the article titles and provided keywords: Produktivitas
  • Here's a possible categorization based on the article titles and provided keywords: Website
  • Here's a possible categorization based on the provided keywords and article titles: Hosting
  • Hosting
  • Hukum
  • Ide
  • Implementasi
  • Indonesia
  • Inspirasi
  • Integrasi
  • iOS
  • Jakarta
  • JavaScript
  • Kampanye
  • Karir
  • Keamanan
  • Kecepatan
  • Keperluan
  • Kerja
  • Kesehatan
  • Kolaborasi
  • Konten
  • Kualitas
  • Laravel
  • Layanan
  • Lebih Cepat": AI
  • Library
  • Logo
  • Lokal
  • Machine Learning
  • Manajemen
  • Marketing
  • Mobile
  • Murah
  • MySQL
  • one word per category
  • Online
  • Open Source
  • Optimasi
  • Otentikasi
  • Otomatis
  • Otomatisasi
  • Panduan
  • Pelajar
  • Pelanggan
  • Pelaporan
  • Pelatihan
  • Peluang
  • Pemasaran
  • Pembayaran
  • Pemula
  • Pendidikan
  • Pengembangan
  • Penipuan
  • Penjualan
  • Perbandingan
  • Performance
  • Pertumbuhan
  • PHP
  • Pilihan
  • Portfolio
  • Prima
  • Privasi
  • Productivity
  • Produktifitas
  • Produktivitas
  • Profesional
  • Python
  • Queue
  • Rekomendasi
  • Responsif
  • Retail
  • Review
  • Riset
  • SEO
  • Server
  • Sistem
  • Skalabilitas
  • Software
  • Solusi
  • SSL
  • Startup
  • Strategi
  • Streaming
  • Studi Kasus
  • Sukses
  • Support
  • Tantangan
  • Teknologi
  • Template
  • TensorFlow
  • Terbaik
  • Terpercaya
  • Tips
  • Tools
  • Transfer
  • Transkripsi
  • Tutorial
  • UKM
  • UMKM
  • Unlimited
  • Uptime
  • Video
  • VPS
  • Web Development
  • Website
  • Windows
  • WooCommerce
  • WordPress
  • XAMPP

Resource

  • About us
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2024 Gameglimmer.

No Result
View All Result
  • AI
  • Laravel
  • Produktivitas
  • Database
  • Hosting
  • Website

© 2024 Gameglimmer.