Laravel adalah framework PHP yang populer untuk membangun aplikasi web modern dengan cepat dan efisien. Jika kamu seorang developer Windows dan ingin menggunakan Laravel, XAMPP adalah pilihan yang tepat untuk menyiapkan environment pengembanganmu. XAMPP menyediakan Apache, MySQL, dan PHP dalam satu paket instalasi yang mudah. Artikel ini akan memandumu langkah demi langkah tentang cara install Laravel di Windows dengan XAMPP. Ikuti panduan ini dan dalam waktu singkat, kamu akan siap mengembangkan aplikasi web Laravel pertamamu!
Daftar Isi:
- Persiapan Awal: Memastikan XAMPP Terinstal dengan Benar
- Mengunduh Composer: Manager Package PHP untuk Laravel
- Instalasi Composer di Windows: Langkah Demi Langkah
- Konfigurasi Path Environment: Membuat Composer Bisa Diakses
- Membuat Proyek Laravel Baru: Menggunakan Command Composer
- Konfigurasi Database: Menghubungkan Laravel ke MySQL
- Menjalankan Aplikasi Laravel: Menggunakan Artisan Serve
- Mengatasi Masalah Umum (Troubleshooting) Saat Instalasi Laravel
- Tips dan Trik untuk Pengembangan Laravel yang Lebih Efisien
- Langkah Selanjutnya: Mempelajari Lebih Lanjut Tentang Laravel
1. Persiapan Awal: Memastikan XAMPP Terinstal dengan Benar
Sebelum memulai instalasi Laravel, pastikan kamu sudah menginstal XAMPP dengan benar di komputermu. XAMPP akan menyediakan lingkungan yang dibutuhkan oleh Laravel, yaitu server web Apache, database MySQL, dan interpreter PHP.
Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk memastikan XAMPP terinstal dan berfungsi:
- Unduh XAMPP: Kunjungi situs resmi Apache Friends (https://www.apachefriends.org/index.html) dan unduh versi XAMPP yang sesuai dengan sistem operasi Windows kamu.
- Instalasi XAMPP: Jalankan file installer yang sudah diunduh. Ikuti instruksi yang muncul di layar. Pastikan kamu memilih PHP dan MySQL saat instalasi. Lokasi instalasi default adalah
C:xampp. - Menjalankan XAMPP Control Panel: Setelah instalasi selesai, buka XAMPP Control Panel. Kamu bisa menemukannya di Start Menu atau di lokasi instalasi XAMPP.
- Memulai Apache dan MySQL: Di XAMPP Control Panel, klik tombol “Start” di sebelah modul Apache dan MySQL. Jika kedua modul berhasil dijalankan, kamu akan melihat status “Running” dan PID (Process ID) di sebelah masing-masing modul.
- Uji Coba: Buka browser dan ketikkan
http://localhostatauhttp://127.0.0.1di address bar. Jika kamu melihat halaman default XAMPP, berarti XAMPP sudah terinstal dan berjalan dengan baik.
Pastikan versi PHP yang terinstal di XAMPP memenuhi persyaratan minimum Laravel. Laravel 10 membutuhkan PHP versi 8.1 atau lebih tinggi. Kamu bisa melihat versi PHP yang terinstal di XAMPP dengan membuat file PHP sederhana yang berisi <?php phpinfo(); ?> di direktori htdocs (biasanya di C:xampphtdocs) dan membukanya melalui browser (contoh: http://localhost/info.php). Jika versi PHP terlalu rendah, kamu perlu mengupdate XAMPP ke versi yang lebih baru.
2. Mengunduh Composer: Manager Package PHP untuk Laravel
Composer adalah package manager untuk PHP. Bayangkan Composer seperti npm (Node Package Manager) untuk JavaScript atau pip untuk Python. Composer memudahkan kita untuk mengelola dependencies (ketergantungan) proyek PHP kita. Laravel sangat bergantung pada Composer untuk mengelola packages dan libraries yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, instalasi Composer adalah langkah penting dalam cara install Laravel di Windows dengan XAMPP.
Untuk mengunduh Composer, ikuti langkah-langkah berikut:
- Kunjungi situs resmi Composer di (https://getcomposer.org/download/).
- Cari bagian “Composer-Setup.exe” dan klik untuk mengunduh file installer.
Pastikan kamu mengunduh file installer yang sesuai untuk Windows. File installer akan mempermudah proses instalasi Composer di sistemmu.
3. Instalasi Composer di Windows: Langkah Demi Langkah
Setelah file installer Composer berhasil diunduh, langkah selanjutnya adalah menginstalnya di Windows. Proses instalasi Composer cukup mudah dan intuitif.
Ikuti langkah-langkah berikut:
- Jalankan Installer: Klik dua kali file
Composer-Setup.exeyang sudah diunduh untuk menjalankan installer. - Pilih Instalasi: Pilih opsi “Install for all users (recommended)” dan klik “Next”.
- Cari PHP: Installer akan otomatis mencari lokasi PHP di sistemmu. Jika installer tidak menemukannya secara otomatis, kamu perlu menentukan lokasi file
php.exesecara manual. Biasanya, filephp.exeberada di direktori PHP di dalam direktori XAMPP (contoh:C:xamppphpphp.exe). - Konfigurasi Proxy: Jika kamu menggunakan proxy untuk mengakses internet, masukkan informasi proxy pada langkah ini. Jika tidak, biarkan kosong dan klik “Next”.
- Instalasi: Klik “Install” untuk memulai proses instalasi.
- Selesai: Setelah instalasi selesai, klik “Finish”.
Pastikan kamu memilih lokasi PHP yang benar saat instalasi. Kesalahan dalam memilih lokasi PHP dapat menyebabkan Composer tidak berfungsi dengan baik. Jika kamu mengalami masalah, periksa kembali lokasi php.exe di dalam direktori XAMPP.
4. Konfigurasi Path Environment: Membuat Composer Bisa Diakses
Setelah Composer terinstal, kamu perlu menambahkan direktori Composer ke environment variables Windows. Hal ini memungkinkan kamu untuk menjalankan perintah composer dari command prompt atau terminal manapun di sistemmu.
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengkonfigurasi path environment di Windows:
- Cari “Edit the system environment variables”: Ketikkan “environment variables” di search bar Windows dan pilih “Edit the system environment variables”.
- Klik “Environment Variables…”: Pada jendela System Properties, klik tombol “Environment Variables…”.
- Edit “Path”: Pada bagian “System variables”, cari variabel bernama “Path” dan pilih, kemudian klik “Edit…”.
- Tambahkan Path Composer: Klik “New” dan tambahkan path ke direktori Composer. Biasanya, direktori Composer berada di
C:Users<Username>AppDataRoamingComposervendorbin. Ganti<Username>dengan nama pengguna Windows kamu. Jika direktoriAppDatatersembunyi, kamu perlu menampilkan file dan folder tersembunyi di Windows Explorer. - OK: Klik “OK” pada semua jendela untuk menyimpan perubahan.
Untuk memastikan perubahan environment variables sudah diterapkan, tutup dan buka kembali command prompt atau terminal. Kemudian, ketikkan composer -v di command prompt atau terminal. Jika Composer berhasil terinstal dan dikonfigurasi dengan benar, kamu akan melihat informasi versi Composer yang terinstal.
5. Membuat Proyek Laravel Baru: Menggunakan Command Composer
Sekarang, kamu sudah siap untuk membuat proyek Laravel baru. Kamu akan menggunakan perintah composer create-project untuk membuat proyek Laravel dengan semua dependencies yang dibutuhkan.
Ikuti langkah-langkah berikut:
-
Buka Command Prompt atau Terminal: Buka command prompt atau terminal di Windows.
-
Pindah ke Direktori yang Diinginkan: Pindah ke direktori tempat kamu ingin menyimpan proyek Laravel. Misalnya, jika kamu ingin menyimpan proyek di direktori
htdocsdi XAMPP, kamu bisa menggunakan perintahcd C:xampphtdocs. -
Jalankan Perintah
composer create-project: Jalankan perintah berikut untuk membuat proyek Laravel baru:composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama-proyekGanti
nama-proyekdengan nama proyek yang kamu inginkan (misalnya,blog). Perintah ini akan mengunduh dan menginstal semua dependencies Laravel ke dalam direktorinama-proyek. Proses ini mungkin memakan waktu beberapa menit tergantung pada kecepatan internetmu. -
Masuk ke Direktori Proyek: Setelah proses instalasi selesai, pindah ke direktori proyek dengan menggunakan perintah
cd nama-proyek(misalnya,cd blog).
Perintah composer create-project akan membuat kerangka proyek Laravel baru dengan semua dependencies yang sudah terinstal. Kamu bisa langsung mulai mengembangkan aplikasi webmu di dalam direktori proyek ini.
6. Konfigurasi Database: Menghubungkan Laravel ke MySQL
Setelah proyek Laravel berhasil dibuat, langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi koneksi database. Laravel secara default menggunakan database MySQL.
Ikuti langkah-langkah berikut:
-
Buka File
.env: Buka file.envdi direktori proyek Laravel. File ini berisi konfigurasi lingkungan untuk aplikasi Laravel. -
Cari Konfigurasi Database: Cari baris-baris yang dimulai dengan
DB_. Baris-baris ini berisi informasi konfigurasi database. -
Ubah Konfigurasi Database: Ubah nilai-nilai konfigurasi database sesuai dengan pengaturan MySQL di XAMPP kamu. Berikut adalah contoh konfigurasi database untuk MySQL:
DB_CONNECTION=mysql DB_HOST=127.0.0.1 DB_PORT=3306 DB_DATABASE=nama_database DB_USERNAME=username_database DB_PASSWORD=password_databaseGanti:
nama_databasedengan nama database yang ingin kamu gunakan. Kamu perlu membuat database ini di MySQL terlebih dahulu.username_databasedengan username untuk mengakses database MySQL. Secara default, username adalahroot.password_databasedengan password untuk mengakses database MySQL. Secara default, password kosong. Jika kamu sudah mengatur password untuk MySQL, masukkan password tersebut.
-
Membuat Database di MySQL: Buka phpMyAdmin di browser dengan mengetikkan
http://localhost/phpmyadmindi address bar. Buat database baru sesuai dengan nama yang kamu tentukan di file.env.
Setelah mengubah konfigurasi database di file .env, Laravel akan terhubung ke database MySQL yang kamu konfigurasi. Kamu bisa menggunakan fitur-fitur ORM (Object-Relational Mapping) Laravel untuk berinteraksi dengan database dengan mudah.
7. Menjalankan Aplikasi Laravel: Menggunakan Artisan Serve
Setelah konfigurasi database selesai, kamu bisa menjalankan aplikasi Laravel dengan menggunakan perintah php artisan serve. Artisan adalah command-line interface (CLI) yang disediakan oleh Laravel.
Ikuti langkah-langkah berikut:
-
Buka Command Prompt atau Terminal: Buka command prompt atau terminal di direktori proyek Laravel.
-
Jalankan Perintah
php artisan serve: Jalankan perintah berikut:php artisan servePerintah ini akan menjalankan development server untuk aplikasi Laravelmu. Secara default, development server akan berjalan di
http://localhost:8000. -
Buka Aplikasi di Browser: Buka browser dan ketikkan
http://localhost:8000di address bar. Jika kamu melihat halaman default Laravel, berarti aplikasi Laravelmu sudah berhasil dijalankan.
Perintah php artisan serve sangat berguna untuk pengembangan aplikasi Laravel. Kamu bisa membuat perubahan pada kode aplikasi dan melihat perubahannya secara langsung di browser tanpa perlu me-restart server secara manual.
8. Mengatasi Masalah Umum (Troubleshooting) Saat Instalasi Laravel
Meskipun proses instalasi Laravel cukup mudah, terkadang kamu mungkin mengalami masalah. Berikut adalah beberapa masalah umum dan solusinya:
- Composer tidak Dikenal: Jika kamu mendapatkan pesan “composer tidak dikenal” saat menjalankan perintah
composer, berarti path environment untuk Composer belum dikonfigurasi dengan benar. Periksa kembali langkah-langkah konfigurasi path environment di bagian sebelumnya. - PHP Version Mismatch: Jika kamu mendapatkan pesan tentang versi PHP yang tidak sesuai, berarti versi PHP yang terinstal di XAMPP tidak memenuhi persyaratan minimum Laravel. Update XAMPP ke versi yang lebih baru yang memiliki versi PHP yang lebih tinggi.
- Database Connection Error: Jika kamu mendapatkan error saat mencoba terhubung ke database, periksa kembali konfigurasi database di file
.env. Pastikan nama database, username, dan password sudah benar. Pastikan juga MySQL sudah berjalan di XAMPP Control Panel. - Permission Issues: Terkadang, kamu mungkin mengalami masalah permission saat membuat proyek Laravel atau menjalankan perintah Artisan. Coba jalankan command prompt atau terminal sebagai administrator.
- Dependencies Issues: Terkadang, proses instalasi dependencies menggunakan Composer gagal karena masalah jaringan atau package yang korup. Coba jalankan perintah
composer updateuntuk memperbarui dependencies dan mengatasi masalah tersebut.
Jika kamu masih mengalami masalah, coba cari solusi di forum atau komunitas Laravel. Banyak developer Laravel yang bersedia membantu dan berbagi pengalaman mereka.
9. Tips dan Trik untuk Pengembangan Laravel yang Lebih Efisien
Setelah berhasil menginstal Laravel, berikut adalah beberapa tips dan trik untuk membuat pengembangan aplikasi Laravelmu lebih efisien:
- Gunakan IDE yang Mendukung Laravel: Gunakan IDE (Integrated Development Environment) yang mendukung Laravel, seperti PhpStorm atau Visual Studio Code dengan plugin Laravel. IDE akan memberikan fitur-fitur seperti code completion, debugging, dan refactoring yang akan mempercepat proses pengembangan.
- Manfaatkan Artisan Console: Artisan adalah CLI yang sangat powerful untuk Laravel. Pelajari perintah-perintah Artisan dan gunakan untuk membuat controllers, models, migrations, dan lain-lain.
- Pelajari Eloquent ORM: Eloquent adalah ORM yang disediakan oleh Laravel. Eloquent memudahkan kamu untuk berinteraksi dengan database tanpa perlu menulis query SQL secara manual.
- Gunakan Blade Templating Engine: Blade adalah templating engine yang disediakan oleh Laravel. Blade memungkinkan kamu untuk membuat tampilan yang dinamis dan mudah dipelihara.
- Tulis Unit Tests: Tulis unit tests untuk memastikan kode aplikasimu berfungsi dengan benar. Laravel menyediakan fitur-fitur untuk menulis dan menjalankan unit tests dengan mudah.
- Gunakan Version Control: Gunakan sistem version control seperti Git untuk melacak perubahan pada kode aplikasimu dan berkolaborasi dengan developer lain.
- Optimalkan Aplikasi: Optimalkan aplikasi Laravelmu untuk performa yang lebih baik. Gunakan caching, minification, dan teknik-teknik optimasi lainnya.
Dengan mengikuti tips dan trik ini, kamu akan menjadi developer Laravel yang lebih produktif dan efisien.
10. Langkah Selanjutnya: Mempelajari Lebih Lanjut Tentang Laravel
Selamat! Kamu sudah berhasil menginstal Laravel di Windows dengan XAMPP. Sekarang, saatnya untuk mempelajari lebih lanjut tentang Laravel dan mengembangkan aplikasi webmu sendiri.
Berikut adalah beberapa sumber daya yang bisa kamu gunakan untuk mempelajari Laravel:
- Dokumentasi Resmi Laravel: Dokumentasi resmi Laravel adalah sumber informasi yang paling lengkap dan akurat tentang Laravel. Kamu bisa menemukan dokumentasi resmi di (https://laravel.com/docs/).
- Laravel Bootcamp: Laravel Bootcamp adalah tutorial interaktif yang akan memandumu langkah demi langkah dalam membangun aplikasi Laravel pertama kamu.
- Laracasts: Laracasts adalah situs web yang menyediakan video tutorial berkualitas tinggi tentang Laravel dan teknologi web lainnya.
- Laravel News: Laravel News adalah situs web yang menyediakan berita, artikel, dan tutorial tentang Laravel.
- Komunitas Laravel: Bergabunglah dengan komunitas Laravel di forum, grup Facebook, atau Slack. Kamu bisa bertanya, berbagi pengalaman, dan belajar dari developer Laravel lainnya.
Dengan sumber daya yang tepat dan semangat belajar yang tinggi, kamu akan segera menjadi developer Laravel yang handal. Selamat berkarya!
Semoga panduan cara install Laravel di Windows dengan XAMPP ini bermanfaat untukmu. Selamat mencoba dan semoga berhasil!



