Gameglimmer
  • Produktivitas
  • Website
  • AI
  • Hosting
  • Indonesia
  • Bisnis
No Result
View All Result
Gameglimmer
  • Produktivitas
  • Website
  • AI
  • Hosting
  • Indonesia
  • Bisnis
No Result
View All Result
Gameglimmer
No Result
View All Result
Home AI

Laravel: Cara Mudah Deploy Project Laravel ke Hosting Shared

Luna Abernathy by Luna Abernathy
April 6, 2025
in AI, Bisnis, Kerja, Online, Produktivitas
0
Share on FacebookShare on Twitter

Deploying project Laravel ke hosting shared seringkali dianggap rumit, terutama bagi pemula. Namun, dengan langkah yang tepat, proses ini bisa menjadi lebih mudah dan lancar. Artikel ini akan membahas secara mendalam cara mudah deploy project Laravel ke hosting shared, lengkap dengan panduan langkah demi langkah dan tips penting agar website Laravel Anda berjalan dengan baik. Kita juga akan membahas optimasi kinerja dan keamanan, sehingga Anda bisa memaksimalkan potensi website Anda.

1. Persiapan Awal: Syarat dan Ketentuan Deploy Laravel di Shared Hosting

Sebelum memulai proses deploy, ada beberapa hal penting yang perlu Anda persiapkan. Memastikan semua persyaratan terpenuhi akan meminimalkan masalah di kemudian hari.

  • Memastikan Hosting Shared Memenuhi Persyaratan Laravel: Laravel membutuhkan minimal PHP versi 7.3 (disarankan 8.0 atau lebih tinggi), ekstensi PHP seperti OpenSSL, PDO, Mbstring, dan Tokenizer. Pastikan hosting shared Anda mendukung persyaratan ini. Anda bisa menghubungi penyedia hosting Anda untuk memastikan.
  • Akses ke cPanel atau Panel Kontrol Hosting Lainnya: Sebagian besar hosting shared menyediakan cPanel atau panel kontrol sejenisnya. Anda akan membutuhkan akses ke panel ini untuk mengelola file, database, dan pengaturan lainnya.
  • Akses ke FTP/SFTP: Anda akan menggunakan FTP atau SFTP untuk mengunggah file project Laravel Anda ke server.
  • Pemahaman Dasar Tentang Command Line (Optional): Meskipun tidak wajib, pemahaman dasar tentang command line akan sangat membantu, terutama untuk menjalankan beberapa perintah Laravel melalui SSH (jika tersedia).
  • Backup Local Project: Selalu lakukan backup project Laravel Anda sebelum melakukan perubahan apapun. Ini penting untuk mengantisipasi jika terjadi kesalahan selama proses deploy.
  • Konfigurasi .env file: sesuaikan konfigurasi database dan app url pada file .env agar sesuai dengan setting database dan domain hosting shared Anda.

2. Mengunggah File Project Laravel: Langkah Demi Langkah Via FTP/SFTP

Setelah persiapan awal selesai, langkah selanjutnya adalah mengunggah file project Laravel ke server hosting shared Anda. Berikut adalah panduan langkah demi langkah menggunakan FTP/SFTP:

  • Pilih Klien FTP/SFTP: Anda bisa menggunakan klien FTP/SFTP seperti FileZilla, Cyberduck, atau Transmit. Unduh dan instal salah satu klien tersebut.

  • Konfigurasi Klien FTP/SFTP: Buka klien FTP/SFTP dan masukkan informasi koneksi yang diberikan oleh penyedia hosting Anda. Informasi ini biasanya terdiri dari host, username, password, dan port.

  • Unggah File Project:

    • Buka folder public_html atau www (tergantung konfigurasi hosting Anda). Ini adalah folder root website Anda.
    • Unggah seluruh isi project Laravel Anda (kecuali folder public) ke folder di luar public_html. Misalnya, Anda bisa membuat folder bernama laravel-app di luar public_html dan mengunggah semua file ke folder tersebut. Jangan mengunggah folder public di sini, karena kita akan memindahkannya nanti.
    • Pindahkan Isi Folder public: Pindahkan isi folder public (bukan foldernya sendiri) ke folder public_html. Ini akan membuat file index.php dan file-file aset lainnya (CSS, JavaScript, gambar) berada di root website Anda.
  • Periksa Kembali: Pastikan semua file telah terunggah dengan benar.

3. Konfigurasi Database: Membuat dan Mengatur Database di cPanel

Setelah file project terunggah, langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi database.

Related Post

Hosting Cloud: Pilihan Terbaik untuk Website dengan Traffic Tinggi

May 14, 2025

Hosting cPanel: Performa Optimal untuk Website Anda

May 13, 2025

Hosting cPanel: Keamanan Terjamin untuk Data Website Anda

May 13, 2025

Hosting dengan cPanel: Mudah Digunakan untuk Semua Tingkat Keahlian

May 13, 2025
  • Login ke cPanel: Login ke cPanel menggunakan informasi yang diberikan oleh penyedia hosting Anda.

  • Cari MySQL Databases: Cari ikon atau link yang bertuliskan “MySQL Databases” atau “Database MySQL”. Klik ikon tersebut.

  • Buat Database Baru: Buat database baru dengan nama yang Anda inginkan. Catat nama database ini.

  • Buat User Database: Buat user database baru. Catat username dan password user ini.

  • Berikan Hak Akses ke User: Tambahkan user ke database yang baru dibuat dan berikan semua hak akses (privileges) ke user tersebut.

  • Import Database (Jika Ada): Jika Anda memiliki database yang sudah ada (misalnya, dari development environment), import database tersebut ke database yang baru dibuat melalui phpMyAdmin (terdapat di cPanel).

  • Konfigurasi File .env: Buka file .env di project Laravel Anda (yang sudah diunggah ke server). Ubah nilai variabel berikut agar sesuai dengan informasi database yang baru Anda buat:

    DB_CONNECTION=mysql
    DB_HOST=127.0.0.1 (atau localhost, tergantung konfigurasi hosting)
    DB_PORT=3306
    DB_DATABASE=nama_database_anda
    DB_USERNAME=username_database_anda
    DB_PASSWORD=password_database_anda

    Pastikan Anda menyimpan perubahan pada file .env.

4. Mengubah Path pada index.php: Menyesuaikan dengan Struktur Folder

Karena struktur folder di hosting shared berbeda dengan development environment, Anda perlu mengubah path pada file index.php agar Laravel bisa menemukan file autoload.php dan app.php.

  • Edit File index.php: Buka file public_html/index.php menggunakan text editor yang tersedia di cPanel (File Manager) atau melalui FTP/SFTP.

  • Ubah Path: Cari baris berikut:

    require __DIR__.'/../vendor/autoload.php';
    
    $app = require_once __DIR__.'/../bootstrap/app.php';

    Ubah path tersebut agar mengarah ke lokasi file autoload.php dan app.php yang sebenarnya. Karena file-file tersebut berada di folder di luar public_html (misalnya, laravel-app), Anda perlu menyesuaikan path-nya. Contoh:

    require __DIR__.'/../laravel-app/vendor/autoload.php';
    
    $app = require_once __DIR__.'/../laravel-app/bootstrap/app.php';

    Sesuaikan laravel-app dengan nama folder tempat Anda mengunggah project Laravel Anda.

  • Simpan Perubahan: Simpan perubahan pada file index.php.

5. Konfigurasi .htaccess: Mengatur URL dan Routing

File .htaccess digunakan untuk mengatur URL rewriting dan routing pada server Apache. Pastikan file .htaccess sudah ada di folder public_html. Jika belum, Anda bisa membuatnya.

  • Buat File .htaccess: Jika belum ada, buat file bernama .htaccess di folder public_html.

  • Tambahkan Kode Berikut: Buka file .htaccess dan tambahkan kode berikut:

    <IfModule mod_rewrite.c>
        <IfModule mod_negotiation.c>
            Options -MultiViews -Indexes
        </IfModule>
    
        RewriteEngine On
    
        # Handle Authorization Header
        RewriteCond %{HTTP:Authorization} .
        RewriteRule .* - [E=HTTP_AUTHORIZATION:%{HTTP:Authorization}]
    
        # Redirect Trailing Slashes If Not A Folder...
        RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
        RewriteRule ^(.*)/$ /$1 [L,R=301]
    
        # Handle Front Controller...
        RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
        RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
        RewriteRule ^ index.php [L]
    </IfModule>

    Kode ini akan memastikan bahwa semua request diarahkan ke file index.php, sehingga Laravel bisa menangani routing dengan benar.

  • Pastikan mod_rewrite Aktif: Pastikan modul mod_rewrite aktif di server Apache Anda. Biasanya, modul ini sudah aktif secara default. Jika tidak, Anda perlu menghubungi penyedia hosting Anda untuk mengaktifkannya.

6. Mengatur APP_URL pada .env: Konfigurasi URL Aplikasi

Pastikan variabel APP_URL pada file .env sudah diatur dengan benar. Ini penting agar Laravel bisa menghasilkan URL yang benar untuk website Anda.

  • Edit File .env: Buka file .env di project Laravel Anda.

  • Ubah APP_URL: Ubah nilai variabel APP_URL menjadi URL website Anda. Contoh:

    APP_URL=https://www.domainanda.com

    Ganti www.domainanda.com dengan nama domain Anda.

7. Menjalankan Composer Install: Menginstal Dependencies

Setelah semua file terunggah dan konfigurasi selesai, Anda perlu menjalankan composer install untuk menginstal semua dependencies project Laravel Anda.

  • Akses SSH (Jika Tersedia): Jika hosting shared Anda menyediakan akses SSH, Anda bisa menjalankan perintah composer install langsung dari terminal. Navigasi ke folder project Laravel Anda (misalnya, laravel-app) dan jalankan perintah:

    composer install
  • Jika Tidak Ada SSH: Jika tidak ada akses SSH, Anda bisa menggunakan cara lain:

    • Upload Folder vendor: Upload folder vendor dari local project Anda ke server. Ini memakan waktu yang cukup lama. Pastikan folder vendor sudah terisi dengan dependencies yang benar sebelum diupload.
    • Gunakan Library Composer Melalui PHP: Buat file PHP sederhana yang menjalankan perintah composer install menggunakan library Composer. Namun, cara ini kurang disarankan karena alasan keamanan dan performa.

8. Mengatur Permissions Folder: Keamanan dan Akses

Beberapa folder di project Laravel memerlukan permission yang tepat agar website bisa berjalan dengan benar dan aman.

  • Folder storage: Folder storage memerlukan permission 775 atau 777 (tergantung konfigurasi server Anda). Ini memungkinkan Laravel untuk menulis file ke folder tersebut (misalnya, file cache, log, dan file yang diupload). Gunakan File Manager di cPanel atau klien FTP/SFTP untuk mengubah permission folder storage.
  • Folder bootstrap/cache: Folder bootstrap/cache juga memerlukan permission yang tepat agar Laravel bisa menulis file cache. Biasanya, permission 775 sudah cukup.

9. Optimasi Kinerja: Meningkatkan Kecepatan Website Laravel

Setelah deploy, ada beberapa langkah optimasi yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja website Laravel Anda.

  • Caching: Gunakan fitur caching Laravel untuk menyimpan data yang sering diakses. Anda bisa menggunakan cache database, cache file, atau cache Redis.

  • Minifikasi Aset: Minifikasi file CSS dan JavaScript untuk mengurangi ukuran file dan mempercepat waktu loading website.

  • Optimize Images: Kompres gambar agar ukurannya lebih kecil tanpa mengurangi kualitasnya.

  • Gunakan CDN: Gunakan Content Delivery Network (CDN) untuk mendistribusikan aset website Anda ke server-server di seluruh dunia, sehingga pengguna bisa mengakses website Anda dengan lebih cepat.

  • Aktifkan Gzip Compression: Aktifkan Gzip compression di server Apache untuk mengurangi ukuran file yang dikirim ke browser.

  • Gunakan Artisan Commands: Beberapa perintah Artisan bisa membantu mengoptimalkan kinerja website Anda. Contoh:

    php artisan config:cache
    php artisan route:cache
    php artisan view:cache
    php artisan optimize

10. Keamanan: Melindungi Website Laravel dari Ancaman

Keamanan adalah hal yang sangat penting. Berikut adalah beberapa tips untuk melindungi website Laravel Anda dari ancaman.

  • Gunakan HTTPS: Gunakan HTTPS untuk mengenkripsi semua komunikasi antara browser dan server. Ini akan melindungi data sensitif dari penyadapan.
  • Update Laravel Secara Teratur: Pastikan Anda selalu menggunakan versi Laravel terbaru. Versi terbaru biasanya mengandung perbaikan keamanan (security fixes).
  • Gunakan Middleware: Gunakan middleware untuk melindungi rute-rute tertentu dari akses yang tidak sah.
  • Sanitasi Input: Sanitasi semua input yang diterima dari pengguna untuk mencegah serangan SQL injection dan XSS.
  • Lindungi File .env: Pastikan file .env tidak bisa diakses dari browser. Letakkan file .env di luar folder public_html.
  • Gunakan Package Keamanan: Ada beberapa package Laravel yang bisa membantu meningkatkan keamanan website Anda. Contoh: laravel-security.
  • Pantau Log: Pantau log website Anda secara teratur untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.

11. Troubleshooting: Mengatasi Masalah yang Mungkin Timbul

Selama proses deploy, mungkin ada beberapa masalah yang timbul. Berikut adalah beberapa masalah umum dan cara mengatasinya.

  • Error 500 Internal Server Error: Biasanya disebabkan oleh kesalahan konfigurasi .htaccess atau masalah permission. Periksa kembali file .htaccess dan permission folder.
  • Database Connection Error: Biasanya disebabkan oleh kesalahan konfigurasi database di file .env. Periksa kembali informasi database (host, username, password, database name).
  • Class Not Found Error: Biasanya disebabkan oleh dependencies yang belum terinstal. Jalankan composer install untuk menginstal semua dependencies.
  • Website Tidak Menampilkan Apa-Apa (Blank Page): Biasanya disebabkan oleh kesalahan path pada file index.php. Periksa kembali path ke file autoload.php dan app.php.
  • Error Permission Denied: Biasanya disebabkan oleh permission folder yang salah. Ubah permission folder yang sesuai (biasanya storage dan bootstrap/cache).

Jika Anda mengalami masalah yang tidak bisa diatasi, coba cari solusinya di internet atau tanyakan di forum Laravel.

12. Tips Tambahan: Membuat Proses Deploy Lebih Efisien

Berikut adalah beberapa tips tambahan untuk membuat proses deploy lebih efisien.

  • Gunakan Version Control (Git): Gunakan Git untuk mengelola kode Anda dan memudahkan proses deploy. Anda bisa menggunakan layanan seperti GitHub, GitLab, atau Bitbucket.
  • Automate Deployment: Gunakan tools seperti Deployer atau Envoyer untuk mengotomatiskan proses deploy. Ini akan menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan.
  • Test Secara Teratur: Lakukan testing secara teratur untuk memastikan bahwa website Anda berfungsi dengan baik setelah deploy.
  • Dokumentasikan Proses Deploy: Buat dokumentasi yang jelas tentang proses deploy agar Anda atau tim Anda bisa dengan mudah melakukan deploy di masa depan.
  • Gunakan Hosting Laravel Optimized: Pertimbangkan menggunakan hosting yang dioptimalkan untuk Laravel. Hosting ini biasanya sudah dikonfigurasi dengan benar dan menyediakan fitur-fitur yang memudahkan proses deploy.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda seharusnya bisa deploy project Laravel ke hosting shared dengan mudah dan lancar. Selamat mencoba!

Tags: DeploymentguideHostingLaravellaravel deploymentphpserverShared HostingTutorialWeb Development
Luna Abernathy

Luna Abernathy

Related Posts

AI

Hosting Cloud: Pilihan Terbaik untuk Website dengan Traffic Tinggi

by Seraphina Rivers
May 14, 2025
AI

Hosting cPanel: Performa Optimal untuk Website Anda

by Atticus Thorne
May 13, 2025
AI

Hosting cPanel: Keamanan Terjamin untuk Data Website Anda

by venus
May 13, 2025
Next Post

Laravel: Membangun Aplikasi CRUD Sederhana dengan Laravel Breeze

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Hosting Domain Gratis untuk Pelajar Indonesia: Syarat & Cara Mendapatkan

March 23, 2025

Biaya Pembuatan Website E-commerce Profesional Indonesia: Investasi Toko Online Sukses

March 15, 2025

Hosting Dedicated Server Murah Jakarta: Performa Tinggi untuk Website Kompleks

March 13, 2025

Software CRM Terbaik untuk Bisnis Kecil di Indonesia: Panduan Lengkap 2024

April 14, 2025

Hosting Cloud: Pilihan Terbaik untuk Website dengan Traffic Tinggi

May 14, 2025

Hosting Cloud Murah Indonesia: Solusi Cepat dan Handal untuk Website Anda

May 14, 2025

Rekomendasi Hosting Cloud Server Indonesia: Terbaik untuk Skalabilitas

May 14, 2025

Hosting cPanel: Performa Optimal untuk Website Anda

May 13, 2025

Gameglimmer

Our media platform offers reliable news and insightful articles. Stay informed with our comprehensive coverage and in-depth analysis on various topics.
Read more »

Recent Posts

  • Hosting Cloud: Pilihan Terbaik untuk Website dengan Traffic Tinggi
  • Hosting Cloud Murah Indonesia: Solusi Cepat dan Handal untuk Website Anda
  • Rekomendasi Hosting Cloud Server Indonesia: Terbaik untuk Skalabilitas

Categories

  • AI
  • Analisis
  • Android
  • API
  • Aplikasi
  • Bahasa
  • Bandwidth
  • based on the article title "Cara Menggunakan AI untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja: Lebih Cerdas
  • Biaya
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerdas
  • Cloud
  • Community
  • CRM
  • CSS
  • Customer
  • Data
  • Database
  • Desain
  • Development
  • Domain
  • Download
  • E-commerce
  • Efektif
  • Efisien
  • Efisiensi
  • Email
  • Error generating categories
  • Estimasi
  • Fitur
  • Framework
  • Freelance
  • Garansi
  • Gratis
  • Hemat
  • Here are 5 categories
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: CRM
  • Here's a categorization based on the article titles and provided keywords: Pendidikan
  • Here's a possible categorization based on the article titles and provided keywords: Produktivitas
  • Hosting
  • Indonesia
  • Inspirasi
  • Integrasi
  • iOS
  • Jakarta
  • JavaScript
  • Karir
  • Keamanan
  • Kecepatan
  • Kerja
  • Kolaborasi
  • Konten
  • Laravel
  • Layanan
  • Lebih Cepat": AI
  • Lokal
  • Marketing
  • Mobile
  • Murah
  • one word per category
  • Online
  • Optimasi
  • Otentikasi
  • Otomatisasi
  • Panduan
  • Pelanggan
  • Pelaporan
  • Pemasaran
  • Pembayaran
  • Pemula
  • Pendidikan
  • Pengembangan
  • Penjualan
  • Performance
  • Pertumbuhan
  • PHP
  • Pilihan
  • Portfolio
  • Prima
  • Privasi
  • Produktifitas
  • Produktivitas
  • Profesional
  • Responsif
  • SEO
  • Server
  • Sistem
  • Skalabilitas
  • Software
  • Solusi
  • Startup
  • Streaming
  • Teknologi
  • Template
  • Terbaik
  • Terpercaya
  • Tutorial
  • UKM
  • UMKM
  • Unlimited
  • VPS
  • Website
  • Windows
  • WordPress
  • XAMPP

Resource

  • About us
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2024 Gameglimmer.

No Result
View All Result
  • Produktivitas
  • Website
  • AI
  • Hosting
  • Indonesia
  • Bisnis

© 2024 Gameglimmer.